LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN LIMBAH
PEMBUATAN
UREA MOLASIS BLOCK (UMB)
Oleh :
Fery Anggriawan
BIC 009 030
Kelompok I
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
Jurusan Ilmu Produksi Ternak
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penanganan limbah hasil
pertanian dalam arti luas belum mendapatkan perhatian yang selayaknya. Bila
tidak ditangani secara cermat dan terencana, maka limbah ini akan menimbulkan
pencemaran lingkungan yang cukup serius. Sebagian besar bio massa yang telah
diproduksi alam baik melalui proses pertanian, perkebunan, peternakan, maupun
perikanan, setelah dimanfaatkan hasil utamanya, terpaksa harus dibuang dalam bentuk
limbah yang tidak termanfaatkan dengan baik. Meskipun sebagian besar limbah
pertanian biasanya dikembalikan ke lahan untuk memenuhi proses daur ulang
ekologi secara alamiah, masih banyak limbah-limbah hasil pertanian yang
sesungguhnya dapat dimanfaatkan dan ditingkatkan nilainya melalui teknologi sederhana
dan tradisional melalui bioteknologi, baik menjadi bahan makanan manusia,
ternak, maupun untuk memenuhi kebutuhan industri.
Masalah utama yang sangat penting juga
dihadapi oleh petani peternak adalah meningkatnya harga bahan-bahan makanan ternak,
baik lokal maupun import menyebabkan peningkatan tajam harga makanan ternak
pabrik. Keadaan ini mengakibatkan meningkatnya ongkos produksi, sehingga
mengurangi keuntungan usaha peternakan. Karena itu usaha untuk mencari
bahan-bahan sumber pengganti lain untuk menekan biaya makanan tanpa mempengaruhi
penampilan ternak itu sendiri dengan harga yang murah, mudah didapat dan tidak
berkompetisi dengan manusia yaitu inconventional-agro-industry by product
adalah mutlak perlu dipertimbangkan untuk dapat meningkatkan pendapatan petani
peternak.
Adanya kenyataan bahwa bahan-bahan
sumber energi yang biasa dipergunakan untuk makanan ternak di Indonesia adalah
jagung serta kedelai dan ikan sebagai sumber protein merupakan bahan-bahan yang
masih terbatas jumlahnya dan masih merupakan kebutuhan utama penduduk di
beberapa wilayah Indonesia sehingga akan mengakibatkan adanya kompetisi langsung
antara manusia dan ternak.
Untuk itu perlu bagi para peternak
untuk mempertimbangkan sumber pakan yang berasal dari limbah industri pertanian
(agro-industry by product) untuk dijadikan pakan ternaknya. Salah satu upaya
untuk memanfaatan limbah industri pertanian yaitu dengan mengolah limbah
tersebut menjadi pakan ternak dengan menerapkan teknologi UMB (urea molasis block).
UMB atau UMMB (urea molasis block atau
urea makronutrient molasis block) merupakan pakan tambahan (suplemen) untuk ternak
ruminansia yang dapat menambah berat badan dari ternak secara signifcant,
berbentuk padat yang kaya dengan zat zat makanan. Bahan pembuat UMB adalah
Urea, molases, mineral dan bahan-bahan lainnya yang memiliki kandungan protein
dan mineral yang baik yang bisa di buat dari limbah pertanian. Bahan suplemen
ini didapatkan dan dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi bahan yang keras
kompak. Oleh karena bahan pakan ini berbentuk padatan dan keras, maka untuk
mengkonsumsinya ternak akan menjilati UMB tersebut, sehingga ternak memperoleh zat-zat makanan sedikit demi sedikit
namun secara kontinyu. UMB memiliki banyak manfaat seperti dapat meningkatkan
mikroba rumen, meningkatkan kecernaan, dan meningkatkan nafsu makan pada
ternak.
Tujuan dan Kegunaan Praktikum
1.
Untuk mengetahui cara
pembuatan UMB (urea molasis block) dari limbah industri pertanian.
2.
Untuk mengetahui sifat
fisik dari UMB yang siap menjadi pakan / suplemen / jajan ternak ruminansia.
MATERI DAN METODE
PRAKTIKUM
A.
Materi
praktikum
1.
Bahan
-
Urea
-
Molasis (tetes tebu)
-
Dedak padi
-
Tepung jagung
-
Bungkil kelapa
-
Kapur
-
Semen
-
Garam halus
2.
Alat-alat
-
Timbangan untuk menimbang bahan-bahan
yang akan digunakan.
-
Ember 2 buah sebagai tempat pencampuran
bahan.
-
3 buah plastik air gelas untuk tempat
block.
B.
Metode
praktikum
Pembuatan UMB dilakukan dengan menggunakan metode
dingin.
-
Timbang bahan sesuai formula yang
digunakan.
-
Campur urea, garam dan molasis dan
diaduk sampai rata.
-
Campur dedak padi, kapur, tepung jagung,
dan diaduk sampai rata.
-
Setelah rata kedua adunan dicampur laga
sampai merata.
-
Lalu diblock adonan UMB sampai padat
atau kompak.
-
Lalu bandingkan UMB yang dihasilkan dari
setiap formula.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Praktikum
A. Formula
I.
-
Urea =
5%
-
Molasis =
35%
-
Dedak padi = 25%
-
Tepung jagung = 25%
-
Kapur =
5%
-
Garam =
5% Total=100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna kuning cerah,
aroma manis, dan memiliki tekstur kasar.
B. Formula
II.
-
Urea =
6%
-
Molasis =
50%
-
Dedak padi = 25%
-
Bungkil kelapa = 25%
-
Semen =
7%
-
Garam =
7% Total = 100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna coklat gelap,
aroma manis, dan memiliki tekstur halus padat dan kompak.
C. Formula
III.
-
Urea =
20%
-
Molasis =
30%
-
Dedak padi = 25%
-
Bungkil kelapa = 20%
-
Semen
= 8%
-
Garam =
7% Total = 100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna coklat gelap,
aroma manis, dan memiliki tekstur kurang halus.
D. Formula
IV.
-
Urea =
10%
-
Molasis =
30%
-
Dedak padi = 25%
-
Bungkil kelapa = 20%
-
Kapur
=
8%
-
Garam =
7% Total = 100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna coklat agak cerah,
aroma manis, dan memiliki tekstur halus padat dan kompak.
E. Formula
V.
-
Urea =
10%
-
Molasis =
30%
-
Dedak padi = 25%
-
Tepung jagung = 20%
-
Semen =
8%
-
Garam =
7% Total = 100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna kuning cerah,
aroma manis, dan memiliki tekstur halus.
Pembahasan
Dari masing-masing formula mempunyai ciri-ciri fisik
yang berbeda. Formula I urea, molasis, dedak padi, tepung jagung, garam dan
kapur menghasilkan UMB yang memiliki warna kuning cerah karena bahan yang
digunakan adalah kapur dan tepung jagung yang mempengaruhi warna UMB. Namun
memiliki tekstur yang kasar dan tidak padat yang disebabkan oleh tekstur tepung
jagung yang tidak begitu halus sehingga jika UMB dijilat akan cepat habis. Dari
segi aroma, formula I memiliki aroma yang sangat manis.
UMB yang dihasilkan oleh Formula II sangat berbeda
dari segi fisik dibanding formula I karena terdapat perbedaan bahan-bahan yang
digunakan yaitu urea, molasis, dedak
padi, bungkil kelapa, garam dan semen yang menghasilkan UMB dengan warna coklat
gelap yang disebabkan oleh penggunaan bungkil kelapa dan semen. Sedangkan tekstur
yang dihasilkan oleh formula II memiliki tekstur UMB yang sangat halus serta
padat dan kompak sehingga jika dijilati oleh ternak UMB tidak akan cepat habis.
Serta aroma yang dihasilkan yaitu manis namun tidak semanis dari formula I dan
ada terdapat bau tengik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan molasis dan bungkil
kelapa.
UMB yang menggunakan bahan seperti urea, molasis,
dedak padi, bungkil kelapa, garam dan semen seperti yang digunakan pada formula
III, menghasilkan UMB dengan warna coklat gelap namun tidak segelap UMB dengan
formula II, karena persentase bungkil kelapa yang digunakan lebih rendah yaitu 20%,
meskipun persentase semen lebih tinggi 1% dari formula II yaitu 8%. Dari segi
tekstur formula III juga tidak lebih halus padat dan kompak namun sebaik dari
penggunaan formula II karena penggunaan bungkil kelapa lebih rendah yaitu 20%.
Serta aroma yang dimiliki pada UMB formula III yaitu manis, yang lebih manis
dari formula II namun tidak lebih manis dari formula I karena menggunakan
bungkil kelapa.
UMB yang dihasilkan dengan menggunakan formula IV
menghasilkan UMB warna yang coklat agak cerah namun tidak secerah dari formula
I karena pada formula IV menggunakan bungkil kelapa yang dengan warna coklat
tua dan kapur yang berwarna putih. Tekstur yang dihasilkan dalam pembuatan UMB
menggunakan formula IV memilki tekstur yang halus padat dan kompak sama dengan
formula III karena persentase bungkil kelapa yang digunakan sama banyak namun
tidak sehalus, padat dan kompak seperti formula II karena persentase penggunaan bungkil kelapa lebih tinggi. Dan
aroma yang dihasilkan sama dengan formula III
yaitu manis namun tidak semanis aroma dari formula I dan II.
Formula V menggunakan bahan-bahan yang sama dengan
formula lain tetapi disini menggunakan kombinasi antara semen dan tepung jagung.
Penggunaan bahan-bahan formula V menghasilkan warna kuning cerah namun tidak
secerah dari penggunaan formula I karena disini menggunakan semen sebagai
sunber mineral Ca dan P. Teksturnya pun tidak sehalus padat dan kompak karena
dari formula II,III dan IV karean formula tersebut munggunakan bungkil kelapa.
Namun lebih halus dari formula I karena persentase tepung jagungnya lebih
rendah yaitu sebesar 20%. Dan dari segi aroma formula V memiliki aroma manis yaitu lebih manis dari formula II, III, dan IV
karena pada formula tersebut menggunakan bungkil kelapa dan persentase
molasisnya pun lebih rendah, namun tidak lebih harum dibandingkan formula I
karena pada formula tersebut menggunakan persentase molasis yang lebih tinggi
yaitu 35%.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat saya tarik kesimpulan
bahwa :
1. UMB
merupakan pakan / jajan sapi yang dapat meningkatkan mikroba rumen, kecernaan,
palabilitas ternak dan sangat cocok untuk usaha penggemukan ternak.
2. UMB
yang memilki tekstur paling halus padat dan kompak yaitu menggunakan formula
II.
3. UMB
yang memilki aroma paling harum yaitu pada formula I.
Saran
Berdasarkan
hasil praktikum pembuatan UMB (Urea Molasses Block) ini maka dapat disarankan
sebagai berikut :
1. Jika
ingin dibuat usaha perlu dipertimbangkan bahan-bahan yang digunakan agar dapat
menekan biaya produksi.
2. Dan
untuk praktikan agar serius dalam melakukan praktikum agar ilmu dapat diterima
dengan maksimal.