Jumat, 24 Mei 2013

Laporan Praktikum Pengolahan Limbah

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH
PEMBUATAN UREA MOLASIS BLOCK (UMB)







Oleh :
Fery Anggriawan
BIC 009 030
Kelompok I

Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
Jurusan Ilmu Produksi Ternak




FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2012
PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Dewasa ini penanganan limbah hasil pertanian dalam arti luas belum mendapatkan perhatian yang selayaknya. Bila tidak ditangani secara cermat dan terencana, maka limbah ini akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang cukup serius. Sebagian besar bio massa yang telah diproduksi alam baik melalui proses pertanian, perkebunan, peternakan, maupun perikanan, setelah dimanfaatkan hasil utamanya, terpaksa harus dibuang dalam bentuk limbah yang tidak termanfaatkan dengan baik. Meskipun sebagian besar limbah pertanian biasanya dikembalikan ke lahan untuk memenuhi proses daur ulang ekologi secara alamiah, masih banyak limbah-limbah hasil pertanian yang sesungguhnya dapat dimanfaatkan dan ditingkatkan nilainya melalui teknologi sederhana dan tradisional melalui bioteknologi, baik menjadi bahan makanan manusia, ternak, maupun untuk memenuhi kebutuhan industri.
Masalah utama yang sangat penting juga dihadapi oleh petani peternak adalah meningkatnya harga bahan-bahan makanan ternak, baik lokal maupun import menyebabkan peningkatan tajam harga makanan ternak pabrik. Keadaan ini mengakibatkan meningkatnya ongkos produksi, sehingga mengurangi keuntungan usaha peternakan. Karena itu usaha untuk mencari bahan-bahan sumber pengganti lain untuk menekan biaya makanan tanpa mempengaruhi penampilan ternak itu sendiri dengan harga yang murah, mudah didapat dan tidak berkompetisi dengan manusia yaitu inconventional-agro-industry by product adalah mutlak perlu dipertimbangkan untuk dapat meningkatkan pendapatan petani peternak.
Adanya kenyataan bahwa bahan-bahan sumber energi yang biasa dipergunakan untuk makanan ternak di Indonesia adalah jagung serta kedelai dan ikan sebagai sumber protein merupakan bahan-bahan yang masih terbatas jumlahnya dan masih merupakan kebutuhan utama penduduk di beberapa wilayah Indonesia sehingga akan mengakibatkan adanya kompetisi langsung antara manusia dan ternak.
Untuk itu perlu bagi para peternak untuk mempertimbangkan sumber pakan yang berasal dari limbah industri pertanian (agro-industry by product) untuk dijadikan pakan ternaknya. Salah satu upaya untuk memanfaatan limbah industri pertanian yaitu dengan mengolah limbah tersebut menjadi pakan ternak dengan menerapkan teknologi UMB (urea molasis block).
UMB atau UMMB (urea molasis block atau urea makronutrient molasis block) merupakan pakan tambahan (suplemen) untuk ternak ruminansia yang dapat menambah berat badan dari ternak secara signifcant, berbentuk padat yang kaya dengan zat zat makanan. Bahan pembuat UMB adalah Urea, molases, mineral dan bahan-bahan lainnya yang memiliki kandungan protein dan mineral yang baik yang bisa di buat dari limbah pertanian. Bahan suplemen ini didapatkan dan dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi bahan yang keras kompak. Oleh karena bahan pakan ini berbentuk padatan dan keras, maka untuk mengkonsumsinya ternak akan menjilati UMB tersebut, sehingga ternak memperoleh zat-zat makanan sedikit demi sedikit namun secara kontinyu. UMB memiliki banyak manfaat seperti dapat meningkatkan mikroba rumen, meningkatkan kecernaan, dan meningkatkan nafsu makan pada ternak.

Tujuan dan Kegunaan Praktikum
1.      Untuk mengetahui cara pembuatan UMB (urea molasis block) dari limbah industri pertanian.
2.      Untuk mengetahui sifat fisik dari UMB yang siap menjadi pakan / suplemen / jajan ternak ruminansia.



MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

A.    Materi praktikum
1.      Bahan
-          Urea
-          Molasis (tetes tebu)
-          Dedak padi
-          Tepung jagung
-          Bungkil kelapa
-          Kapur
-           Semen
-          Garam halus
2.      Alat-alat
-          Timbangan untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan.
-          Ember 2 buah sebagai tempat pencampuran bahan.
-          3 buah plastik air gelas untuk tempat block.


B.     Metode praktikum
Pembuatan UMB dilakukan dengan menggunakan metode dingin.
-          Timbang bahan sesuai formula yang digunakan.
-          Campur urea, garam dan molasis dan diaduk sampai rata.
-          Campur dedak padi, kapur, tepung jagung, dan diaduk sampai rata.
-          Setelah rata kedua adunan dicampur laga sampai merata.
-          Lalu diblock adonan UMB sampai padat atau kompak.
-          Lalu bandingkan UMB yang dihasilkan dari setiap formula.








HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Praktikum
A.    Formula I.
-          Urea                            = 5%
-          Molasis                        = 35%
-          Dedak padi                 = 25%
-          Tepung jagung            = 25%
-          Kapur                          = 5%
-          Garam                           = 5%                Total=100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna kuning cerah, aroma manis, dan memiliki tekstur kasar.
B.     Formula II.
-          Urea                            = 6%
-          Molasis                        = 50%
-          Dedak padi                 = 25%
-          Bungkil kelapa            = 25%
-          Semen                                     = 7%
-          Garam                                     = 7%                Total = 100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna coklat gelap, aroma manis, dan memiliki tekstur halus padat dan kompak.

C.     Formula III.
-          Urea                            = 20%
-          Molasis                        = 30%
-          Dedak padi                 = 25%
-          Bungkil kelapa            = 20%
-          Semen                         = 8%
-          Garam                                     = 7%                Total = 100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna coklat gelap, aroma manis, dan memiliki tekstur kurang halus.



D.    Formula IV.
-          Urea                            = 10%
-          Molasis                        = 30%
-          Dedak padi                 = 25%
-          Bungkil kelapa            = 20%
-          Kapur                                      = 8%
-          Garam                                     = 7%                Total = 100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna coklat agak cerah, aroma manis, dan memiliki tekstur halus padat dan kompak.

E.     Formula V.
-          Urea                            = 10%
-          Molasis                        = 30%
-          Dedak padi                 = 25%
-          Tepung jagung            = 20%
-          Semen                                     = 8%
-          Garam                                     = 7%                Total = 100%
UMB yang dihasilkan yaitu berwarna kuning cerah, aroma manis, dan memiliki tekstur halus.

Pembahasan

Dari masing-masing formula mempunyai ciri-ciri fisik yang berbeda. Formula I urea, molasis, dedak padi, tepung jagung, garam dan kapur menghasilkan UMB yang memiliki warna kuning cerah karena bahan yang digunakan adalah kapur dan tepung jagung yang mempengaruhi warna UMB. Namun memiliki tekstur yang kasar dan tidak padat yang disebabkan oleh tekstur tepung jagung yang tidak begitu halus sehingga jika UMB dijilat akan cepat habis. Dari segi aroma, formula I memiliki aroma yang sangat manis.
UMB yang dihasilkan oleh Formula II sangat berbeda dari segi fisik dibanding formula I karena terdapat perbedaan bahan-bahan yang digunakan yaitu  urea, molasis, dedak padi, bungkil kelapa, garam dan semen yang menghasilkan UMB dengan warna coklat gelap yang disebabkan oleh penggunaan bungkil kelapa dan semen. Sedangkan tekstur yang dihasilkan oleh formula II memiliki tekstur UMB yang sangat halus serta padat dan kompak sehingga jika dijilati oleh ternak UMB tidak akan cepat habis. Serta aroma yang dihasilkan yaitu manis namun tidak semanis dari formula I dan ada terdapat bau tengik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan molasis dan bungkil kelapa.
UMB yang menggunakan bahan seperti urea, molasis, dedak padi, bungkil kelapa, garam dan semen seperti yang digunakan pada formula III, menghasilkan UMB dengan warna coklat gelap namun tidak segelap UMB dengan formula II, karena persentase bungkil kelapa yang digunakan lebih rendah yaitu 20%, meskipun persentase semen lebih tinggi 1% dari formula II yaitu 8%. Dari segi tekstur formula III juga tidak lebih halus padat dan kompak namun sebaik dari penggunaan formula II karena penggunaan bungkil kelapa lebih rendah yaitu 20%. Serta aroma yang dimiliki pada UMB formula III yaitu manis, yang lebih manis dari formula II namun tidak lebih manis dari formula I karena menggunakan bungkil kelapa.
UMB yang dihasilkan dengan menggunakan formula IV menghasilkan UMB warna yang coklat agak cerah namun tidak secerah dari formula I karena pada formula IV menggunakan bungkil kelapa yang dengan warna coklat tua dan kapur yang berwarna putih. Tekstur yang dihasilkan dalam pembuatan UMB menggunakan formula IV memilki tekstur yang halus padat dan kompak sama dengan formula III karena persentase bungkil kelapa yang digunakan sama banyak namun tidak sehalus, padat dan kompak seperti formula II karena persentase  penggunaan bungkil kelapa lebih tinggi. Dan aroma yang dihasilkan sama dengan formula III  yaitu manis namun tidak semanis aroma dari formula I dan II.
Formula V menggunakan bahan-bahan yang sama dengan formula lain tetapi disini menggunakan kombinasi antara semen dan tepung jagung. Penggunaan bahan-bahan formula V menghasilkan warna kuning cerah namun tidak secerah dari penggunaan formula I karena disini menggunakan semen sebagai sunber mineral Ca dan P. Teksturnya pun tidak sehalus padat dan kompak karena dari formula II,III dan IV karean formula tersebut munggunakan bungkil kelapa. Namun lebih halus dari formula I karena persentase tepung jagungnya lebih rendah yaitu sebesar 20%. Dan dari segi aroma formula V memiliki aroma manis  yaitu lebih manis dari formula II, III, dan IV karena pada formula tersebut menggunakan bungkil kelapa dan persentase molasisnya pun lebih rendah, namun tidak lebih harum dibandingkan formula I karena pada formula tersebut menggunakan persentase molasis yang lebih tinggi yaitu 35%.





KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
            Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat saya tarik kesimpulan bahwa :
1.      UMB merupakan pakan / jajan sapi yang dapat meningkatkan mikroba rumen, kecernaan, palabilitas ternak dan sangat cocok untuk usaha penggemukan ternak.
2.      UMB yang memilki tekstur paling halus padat dan kompak yaitu menggunakan formula II.
3.      UMB yang memilki aroma paling harum yaitu pada formula I.


Saran

            Berdasarkan hasil praktikum pembuatan UMB (Urea Molasses Block) ini maka dapat disarankan sebagai berikut :
1.      Jika ingin dibuat usaha perlu dipertimbangkan bahan-bahan yang digunakan agar dapat menekan biaya produksi.
2.      Dan untuk praktikan agar serius dalam melakukan praktikum agar ilmu dapat diterima dengan maksimal.